Aksi Empati Personil Polres Koltim yang Peluk Ayah MA di Rutan Kolaka : Netizen jadi Tersentuh dan Banjiri Komentar

DAERAH231 Dilihat

Kolaka Timur – Sebuah postingan resmi dari Polres Kolaka Timur baru-baru ini menyita perhatian publik. Unggahan tersebut menampilkan aksi pengawalan yang dilakukan IPDA Sudirman, SH bersama personel kepolisian saat puluhan keluarga korban kasus kekerasan terhadap anak mendatangi Rutan Kelas IIB Kolaka.

Situasi yang awalnya tegang berubah menjadi momen haru ketika Sudirman merangkul Baharuddin, ayah dari MA (10 tahun) korban pembunuhan yang seketika memeluknya sambil menangis di pundaknya.

Momen tersebut kemudian ramai ditanggapi warganet. Salah satunya datang dari akun Edison Edi yang menuliskan doa untuk sang perwira. Ia berharap Sudirman selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.

“Sehat selalu Pa IPDA Sudirman, semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua. Mantap Polres Koltim,” tulisnya.

Sementara itu, Irma Jarre memberikan kesaksian pribadi karena pernah bertetangga dengan Sudirman. Ia menyebut sosok polisi itu memang dikenal baik, ramah kepada anak-anak, dan dekat dengan tetangganya.

“Sehat selalu Pak, yang terbaik buat kita. Bukan saya di posisi orangtua dek Zahrah, tapi tiap hari lewat di beranda tiap hari meneteskan air mata. Jiwa seorang ibu tersakiti,” ungkapnya dengan nada penuh keharuan.

Tifunny Davidson juga ikut mengekspresikan rasa pedihnya atas tragedi ini. Ia hanya mampu menuliskan kalimat singkat, “Sakit tapi tidak bisa apa,” yang mencerminkan betapa berat luka yang ditinggalkan.

Akun lain bernama Persalinan Irga menilai bahwa momen itu menunjukkan kedekatan polisi dengan masyarakat. Ia menuliskan, “Polisi bersama masyarakat,” sebagai bentuk dukungan moral.

Ucapan terima kasih datang dari Udien’k Rifai’i yang mengaku sebagai pihak keluarga korban. Dalam komentarnya, ia menyampaikan apresiasi kepada jajaran kepolisian sekaligus memohon maaf jika ada sikap atau perkataan yang mungkin menyinggung.

“Saya dari bapak korban meminta terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Kapolres Kolaka. Maaf jika ada perkataan dari kami, terutama saya, yang kurang berkenan di hati,” tulisnya.

Di tengah banyaknya komentar, Andi Ajeng juga meluapkan rasa duka yang mendalam. Ia mendoakan almarhumah dengan menulis, “Hancurnya kodong. Al-Fatihah anak cantik, surga tempatta nak.”

Rangkaian tanggapan tersebut memperlihatkan bahwa kisah yang terjadi di depan Rutan Kelas IIB Kolaka bukan hanya peristiwa hukum semata, melainkan juga menyentuh hati banyak orang. Empati yang ditunjukkan IPDA Sudirman menjadi sorotan, sekaligus mengingatkan bahwa polisi juga hadir sebagai manusia yang bisa merasakan duka bersama masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *